Selasa, 28 April 2015

Mengurangi Kejenuhan Anak Dalam Belajar Dan Membaca

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan karunia-Nyalah pembuatan laporan ini dapat terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.
            Dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami yang telah senangtiasa membimbing kami dalam penyusunan laporan tugas pembuatan makalah tentang “Mengurangi  Kejenuhan Anak Dalam  Belajar Dan Membaca ini.
 Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan loaporan ini.
            Sebagaimana manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar dapat menyempurnakan laporan ini.
            Akhir kata,semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami, bagi para pembaca sekalian dan bagi siapa saja yang mempergunakannya.




Kediri, 10 Juni 2013



Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
“Mengurangi Kejenuhan Anak Dalam  Belajar Dan Membaca”, inilah judul kali ini yang saya angkat. Ini karaena banyak sekali yang sering saya jumpai di dalam diri anak-anak usia sekolah dasar. Mereka sering kali malas dalam membaca materi pelajaran yang sudah ada di dalam buku pegangan mereka.
Pada umumnya, anak usia sekolah dasar tidak mau membaca materi terlebih dahulu sebelum mengarjakan soal-soal yang memuat isi dari bacaan tersebut. Ini yang sering membuat anak kesulitan dalam mengerjakan soal atau tugas-tugas dari guru.
Kita ambil contoh saja, seorang anak yang bernama Riswanda Bachtiar. Dia adalah seorang murid SDN Pranggang 2, dan sedang duduk di bangku kelas 3. Sebenarnya dia adalah anak yang pandai, anak yang mampu bersaing didalam hal pelajaran. Dia adalah anak yang aktiv, tetapi juga sedikit pemalu. Tetapi akibat dia kurang senang dalam membaca nilainya tiap kali menerima raport selalu turun. Inilah contoh akibat dari kurangnya semangat anak dalam membaca. Oleh karena itu, kegiatan membaca harus semakin di terapkan pada anak usia sekolah dasar, dengan berbagai cara yang menyenangkan, sehingga membuat anak tidak jenuh dalam membaca.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah anak ini mengalami kendala dalam belajarnya ?
2.      Kenapa nilai anak ini selalu turun tiap semesternya ?
3.      Sejak kapan anak ini mulai malas untuk membaca ?
4.       Kenapa anak ini selalu menangis apabila tidak bisa mengerjakan soal ?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui apa masalah yang di alami anak ini
2.      Untuk mengetahui penyebab nilai sianak turun.
3.      Untuk mengetahui sejak kapan anak ini mulai malas membaca dan apa penyebabnya.
4.      Untuk mengetahi kenapa anak ini selalu menagis saat tidak bisa mengerjakan soal.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Identifikasi masalah
Add caption

Anak ini bernama Riswanda bachtiar, panggil saja Wanda. Dia adalah murit kelad 3 di SDN Pranggang 2. Dia merupakan salah satu anak yang pandai didalam kelasnya. Sejak kelas 1 dia selalu mendapat peringkat didalam kelasnya, meskipun bukan peringkat pertama, tetapi dia mendapat peringkat 2 di smester pertama, dan peringkat 3 disemester kedua. Begitu juga di kelas 2, dia juga selalu mendapat peringkat. Dia sangat rajin dalm belajar, sangat giat dalam belajar. Bapaknya adalah seorang guru di SDN Plemahan 2. Sehingga bisa memberikan bimbingan juga kepada Wanda.
tetapi sejak menginjak bangku kelas 3, dia mulai malas dalam belajar, dan dia juga malas dalam membaca. Setiap kali ada pekerjaan rumah dia tidak pernah membaca meterinya terlebih dahilu, dia Cuma mengandalkan filling, dan ilmu pengawurannya. Sehingga nilai-nilai tugas hariannya sangatlah buruk. Dia juga lebih banyak bermain daripada belajarnya. Setiap kali disuruh belajar dia selalu malas-malasan.
Sehingga pada akhirnya di ujian tengah semester pertama, dia mendapatkan peringkat ke-4. Dia kalah saingan dengan teman-temannya yang semakin giat belajar. Dan pada ulangan semester 1 dia mendapatkan peringkat ke-5. Anak ini mengalami masalah pada mata pelajaran yang membutuhkan membaca materi, dan menghafalkan rumus, seperti matematika. Dia juga malas menghitung, dia hanya menggunakan perkiraan saja. Tatapi selalu saja ngawur dalam menggunakan rumus dan menghitung jawaban. Dia juga malas membaca materi-materi IPS, dalam mengerjakan soal jawaban, dia selalu menggunakan jawaban yang ngawur juga.  Sehingga membuat hampir sebagian jawabannya salah. Hal inilah yang membuat nilai anak ini selalu menurun dari waktu ke waktu. Dan inilah gambaran nilainya pada saat saya belum memberikan bimbingan belajar pada anak ini :
B.     Diaknosis
Dari pengamatan yang saya lakukan faktor-fanktor yang menyebabkan anak ini nilainya selalu menurun dari waktu  ke waktu yang di akibatkan karena kurangnya semangat membaca, dan kurangnya konsentrasi dalam beajar :
1.      Yang pertama adalah banyaknya waktu bermain dan menonton tv di saat waktu senggangnya, sehingga membuat semangat belajarnyya menjadi menurun.
2.      Yang kedua adalah terlalu banyaknya anak ini membeli mainna, sehingga konsentrasinya dalam belajar menjadi terganggu karena selalu memikirkan mainnan yang baru saja di beli.
3.      Dan yang ketiga adalah terlalu di manjanya anak ini oleh bapaknya, sehingga membuat semangat belajar anak ini menurun. Seperti contohnya, pada saat anak ini mengantuk setelah sholat maghrib, padahal setelah itu dia harus belajar, sibapak membiarkannya, dan menyyuruh si anak beristirahat. Padahal si anak itu sendiri sedang asik menonton tv. Hal itulah yang membuat si anak menjadi semakin malas dalam belajar.
Dari ketiga faktor yang telah saya sebutkan di atas, ada 1 faktor utama yang sangat mempengaruhi berkurangnya semangat belajar sianak dan membuat dia jenuh dalam belajar, yaitu pada waktu dia duduk di sekolah taman kanak-kanak anak inik termasuk anak yang cengeng, dia juga belum cukup lancar dalam membaca dan menulis. Nah, mengetahui hal itu si bapak dari anak ini menggembleng si anak ini untuk belajar membaca dan menulis setiap hari. Setiap hari anak ini dituntut untuk membaca dan menulis. Kadang kala sampai anak ini sampai menangis, karena dimarahi oleh sibapak. Sampai pada akhirnya anak ini sangat lancar dalam membaca dan menulis, sehingga pada saat masuk sekolah dasar dia mampu menjalani tes yang di lakukan dari pihak sekolah dasar.
Disinilah letak masalah utama anak ini, dia mulai mengalami kejenuhan dalam belajar. Dia merasa waktu bermainnya selalu kurang. Dia merasa waktu bermainnya lebih sedikit dibandingkan waktu belajarnya setiap hari. Akibat dari dipaksanya dia pada usia taman kanak-kanak unbtuk bisa membaca dan menulis, anak ini mengalami kejenuhan belajar pada saat ini.
C.     Prognosis
Dari hasil pengamatan tentang masalah yang terjadi di atas, saya memberikan bantuan bimbingan dengan cara membantu mengerjakan setiap tugas si anak dengan menyuruhnya membaca soal terlebih dahulu, setelah dia selesai membaca soal, baru saya menyuruhnya mencari jawabannya dari bacaan di depan. Dengan cara ini ternyata lumayan efektif untuk membangkitkan semangat anak untu membaca meteri palajaran. Sedikit demi sedikit anak ini mulai maw membaca, meskipun kadang kala sedikit harus di paksa dan diselipi dengan guyonan yang membuat anak senang.
Setelah beberapa kali belajar bersama, saya mengetahui titik masalah pada anak ini. Anak ini suka bermain pada saat belajar, konsentrasinya dalam belajar sangat lah kurang. Padahal sesungguhnya anak ini sangatlah mampu dalam mengerjakan soal-soal yang ada, karena pada dasarnya anak ini memanglah pandai.

D.     Pemberian bantuan (treatmen)
Dari hasil pengamatan saya tentang masalah yang di hadapi si anakm, saya memberikan bimbingan belajar individu di rumah. Karena dengan bimbingan belajar individu ini anak lebih bisa memahami materi-materi pelajaran, dan mulai tumbuh kembali minatnya dalam membaca. Dia juga mampu mengerjakan soal berhitung dengan menggunakan rumus yang benar yang sudah saya ajarkan. Bimbingan individu ini sendiri saya pilih karena apabila menggunakan bimbingan belajar kelompok anak ini malah bermain dan mengibrol dengan teman-temannya. Sebelumnya saya juga pernah memberikan bimbingan belajar kelompok, tetapi menurut saya sangat tidak efektif. Dan pada akhirnya bimbingan belajar individu ini yang saya terapkan.
Disini saya juga memberikan bimbingan orang tua dirumah. Saya juga memberikan nasehat dan saran pada orang tua terutama pada bapak dari riswanda ini. Agar tidak terlalu memanjakan anaknya. Sehingga pada waktunya belajar, sianak juga semangat belajar. Karena terbiasa dengan di manja si anak menjadi malas dalam belajar. Dan saya juga mengingatkan agar tidak memberi uang saku yang berlebihan pada saat anak sekolah, karena dengan memberikan uang saku yang berlebihan juga membuat konsentrasia anak dalam belajar di sekolah menjadi sangat terganggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar