KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan karunia-Nyalah pembuatan laporan ini dapat terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.
Dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami yang telah senangtiasa membimbing kami dalam penyusunan laporan tugas pembuatan makalah tentang “Mengurangi Kejenuhan Anak Dalam Belajar Dan Membaca” ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan loaporan ini.
Sebagaimana manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar dapat menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami, bagi para pembaca sekalian dan bagi siapa saja yang mempergunakannya.
Kediri, 10 Juni 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
“Mengurangi
Kejenuhan Anak Dalam Belajar Dan Membaca”,
inilah judul kali ini yang saya angkat. Ini karaena banyak sekali yang sering
saya jumpai di dalam diri anak-anak usia sekolah dasar. Mereka sering kali
malas dalam membaca materi pelajaran yang sudah ada di dalam buku pegangan
mereka.
Pada
umumnya, anak usia sekolah dasar tidak mau membaca materi terlebih dahulu
sebelum mengarjakan soal-soal yang memuat isi dari bacaan tersebut. Ini yang
sering membuat anak kesulitan dalam mengerjakan soal atau tugas-tugas dari
guru.
Kita
ambil contoh saja, seorang anak yang bernama Riswanda Bachtiar. Dia adalah
seorang murid SDN Pranggang 2, dan sedang duduk di bangku kelas 3. Sebenarnya
dia adalah anak yang pandai, anak yang mampu bersaing didalam hal pelajaran.
Dia adalah anak yang aktiv, tetapi juga sedikit pemalu. Tetapi akibat dia
kurang senang dalam membaca nilainya tiap kali menerima raport selalu turun.
Inilah contoh akibat dari kurangnya semangat anak dalam membaca. Oleh karena
itu, kegiatan membaca harus semakin di terapkan pada anak usia sekolah dasar,
dengan berbagai cara yang menyenangkan, sehingga membuat anak tidak jenuh dalam
membaca.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah
anak ini mengalami kendala dalam belajarnya ?
2.
Kenapa
nilai anak ini selalu turun tiap semesternya ?
3.
Sejak
kapan anak ini mulai malas untuk membaca ?
4.
Kenapa anak ini selalu menangis apabila tidak
bisa mengerjakan soal ?
C. TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui apa masalah yang di alami anak ini
2.
Untuk
mengetahui penyebab nilai sianak turun.
3.
Untuk
mengetahui sejak kapan anak ini mulai malas membaca dan apa penyebabnya.
4.
Untuk
mengetahi kenapa anak ini selalu menagis saat tidak bisa mengerjakan soal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Identifikasi masalah
![]() |
| Add caption |
tetapi sejak menginjak bangku
kelas 3, dia mulai malas dalam belajar, dan dia juga malas dalam membaca.
Setiap kali ada pekerjaan rumah dia tidak pernah membaca meterinya terlebih
dahilu, dia Cuma mengandalkan filling, dan ilmu pengawurannya. Sehingga
nilai-nilai tugas hariannya sangatlah buruk. Dia juga lebih banyak bermain
daripada belajarnya. Setiap kali disuruh belajar dia selalu malas-malasan.
Sehingga pada akhirnya di ujian
tengah semester pertama, dia mendapatkan peringkat ke-4. Dia kalah saingan
dengan teman-temannya yang semakin giat belajar. Dan pada ulangan semester 1
dia mendapatkan peringkat ke-5. Anak ini mengalami masalah pada mata pelajaran
yang membutuhkan membaca materi, dan menghafalkan rumus, seperti matematika. Dia
juga malas menghitung, dia hanya menggunakan perkiraan saja. Tatapi selalu saja
ngawur dalam menggunakan rumus dan menghitung jawaban. Dia juga malas membaca
materi-materi IPS, dalam mengerjakan soal jawaban, dia selalu menggunakan
jawaban yang ngawur juga. Sehingga
membuat hampir sebagian jawabannya salah. Hal inilah yang membuat nilai anak
ini selalu menurun dari waktu ke waktu. Dan inilah gambaran nilainya pada saat
saya belum memberikan bimbingan belajar pada anak ini :
B. Diaknosis
Dari
pengamatan yang saya lakukan faktor-fanktor yang menyebabkan anak ini nilainya
selalu menurun dari waktu ke waktu yang
di akibatkan karena kurangnya semangat membaca, dan kurangnya konsentrasi dalam
beajar :
1. Yang pertama adalah banyaknya
waktu bermain dan menonton tv di saat waktu senggangnya, sehingga membuat
semangat belajarnyya menjadi menurun.
2. Yang kedua adalah terlalu
banyaknya anak ini membeli mainna, sehingga konsentrasinya dalam belajar
menjadi terganggu karena selalu memikirkan mainnan yang baru saja di beli.
3. Dan yang ketiga adalah terlalu di
manjanya anak ini oleh bapaknya, sehingga membuat semangat belajar anak ini
menurun. Seperti contohnya, pada saat anak ini mengantuk setelah sholat
maghrib, padahal setelah itu dia harus belajar, sibapak membiarkannya, dan menyyuruh
si anak beristirahat. Padahal si anak itu sendiri sedang asik menonton tv. Hal
itulah yang membuat si anak menjadi semakin malas dalam belajar.
Dari
ketiga faktor yang telah saya sebutkan di atas, ada 1 faktor utama yang sangat
mempengaruhi berkurangnya semangat belajar sianak dan membuat dia jenuh dalam
belajar, yaitu pada waktu dia duduk di sekolah taman kanak-kanak anak inik
termasuk anak yang cengeng, dia juga belum cukup lancar dalam membaca dan
menulis. Nah, mengetahui hal itu si bapak dari anak ini menggembleng si anak
ini untuk belajar membaca dan menulis setiap hari. Setiap hari anak ini
dituntut untuk membaca dan menulis. Kadang kala sampai anak ini sampai
menangis, karena dimarahi oleh sibapak. Sampai pada akhirnya anak ini sangat
lancar dalam membaca dan menulis, sehingga pada saat masuk sekolah dasar dia
mampu menjalani tes yang di lakukan dari pihak sekolah dasar.
Disinilah
letak masalah utama anak ini, dia mulai mengalami kejenuhan dalam belajar. Dia
merasa waktu bermainnya selalu kurang. Dia merasa waktu bermainnya lebih
sedikit dibandingkan waktu belajarnya setiap hari. Akibat dari dipaksanya dia
pada usia taman kanak-kanak unbtuk bisa membaca dan menulis, anak ini mengalami
kejenuhan belajar pada saat ini.
C. Prognosis
Dari
hasil pengamatan tentang masalah yang terjadi di atas, saya memberikan bantuan
bimbingan dengan cara membantu mengerjakan setiap tugas si anak dengan
menyuruhnya membaca soal terlebih dahulu, setelah dia selesai membaca soal,
baru saya menyuruhnya mencari jawabannya dari bacaan di depan. Dengan cara ini
ternyata lumayan efektif untuk membangkitkan semangat anak untu membaca meteri
palajaran. Sedikit demi sedikit anak ini mulai maw membaca, meskipun kadang
kala sedikit harus di paksa dan diselipi dengan guyonan yang membuat anak
senang.
Setelah
beberapa kali belajar bersama, saya mengetahui titik masalah pada anak ini.
Anak ini suka bermain pada saat belajar, konsentrasinya dalam belajar sangat
lah kurang. Padahal sesungguhnya anak ini sangatlah mampu dalam mengerjakan
soal-soal yang ada, karena pada dasarnya anak ini memanglah pandai.
D. Pemberian
bantuan (treatmen)
Dari
hasil pengamatan saya tentang masalah yang di hadapi si anakm, saya memberikan
bimbingan belajar individu di rumah. Karena dengan bimbingan belajar individu
ini anak lebih bisa memahami materi-materi pelajaran, dan mulai tumbuh kembali
minatnya dalam membaca. Dia juga mampu mengerjakan soal berhitung dengan
menggunakan rumus yang benar yang sudah saya ajarkan. Bimbingan individu ini
sendiri saya pilih karena apabila menggunakan bimbingan belajar kelompok anak
ini malah bermain dan mengibrol dengan teman-temannya. Sebelumnya saya juga
pernah memberikan bimbingan belajar kelompok, tetapi menurut saya sangat tidak
efektif. Dan pada akhirnya bimbingan belajar individu ini yang saya terapkan.
Disini
saya juga memberikan bimbingan orang tua dirumah. Saya juga memberikan nasehat
dan saran pada orang tua terutama pada bapak dari riswanda ini. Agar tidak
terlalu memanjakan anaknya. Sehingga pada waktunya belajar, sianak juga
semangat belajar. Karena terbiasa dengan di manja si anak menjadi malas dalam
belajar. Dan saya juga mengingatkan agar tidak memberi uang saku yang
berlebihan pada saat anak sekolah, karena dengan memberikan uang saku yang
berlebihan juga membuat konsentrasia anak dalam belajar di sekolah menjadi
sangat terganggu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar