KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan karunia-Nyalah pembuatan laporan ini dapat terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.
Dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami yang telah senangtiasa membimbing kami dalam penyusunan laporan tugas pembuatan makalah tentang “Pengertian Dan Hakekat Sastra” ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan loaporan ini.
Sebagaimana manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar dapat menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami, bagi para pembaca sekalian dan bagi siapa saja yang mempergunakannya.
Kediri, 10 Maret 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Bahasa
adalah sesuatu yang universal, yang dapat menghubungkan manusia satu dengan
manusia lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan manusia untuk
menciptakan bahasa sebagai sebuah sistem simbol atau lambang yang digunakan
untuk alat berkomunikasi adalah sesuatu yang luar biasa yang membuat manusia
menjadi makhluk yang unik yang berbeda dengan makhluk lainnya. Bahasa yang digunakan
oleh manusia tidak hanya bahasa yang umum digunakan dalam keseharian. Contoh riilnya
adalah karya sastra. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra sangat konotatif
dan hanya mengacu pada satu hal tertentu.
Unsur bahasa
merupakan ciri pembeda yang membedakan karya sastra dengan karya seni yang
lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya karya sastra adalah
karya seni yang bermedia atau berbahan utama bahasa. Bahasa sastra penuh
ambiguitas dan homonim (kata - kata yang sama bunyinya tapi berbeda artinya),
serta memiliki kategori - kategori yang tak beraturan dan tak rasional. Bahasa
sastra juga penuh dengan asosiasi, mengacu pada ungkapan atau karya yang
diciptakan sebelumnya.
Sastra
sebagai produk budaya manusia berisi nilai-nilai yang hidup dan berlaku dalam
masyarakat. Sastra sebagai hasil pengolahan jiwa pengarangnya, dihasilkan
melalui suatu proses perenungan yang panjang mengenai hakekat hidup dan
kehidupan. Sastra ditulis dengan penuh penghayatan dan sentuhan jiwa yang
dikemas dalam imajinasi yang dalam. Melalui karya sastra, seseorang dapat
menyampaikan pandangannya tentang kehidupan yang ada di sekitarnya. Oleh sebab
itu, mengapresiasi karya sastra berarti kita berusaha menemukan nilai-nilai
kehidupan yang tercermin dalam karya sastra, sehingga untuk dapat memahami
karya satra secara utuh diperlukan pengetahuan dasar. Pengetahuan dasar
tersebut antara lain hakekat sastra, fungsi dan manfaat sastra dalam kehidupan
sehari – hari.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
hakekat sastra?
2. Bagaimana
definisi sastra menurut para ahli?
3. Apa
saja fungsi sastra?
4. Apa
manfaat satra dalam kehidupan sehari – hari?
5. Apa
saja manfaat satra bagi pembelajaran?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui hakekat sastra
2. Untuk
mengetahui definisi satra menurut para ahli
3. Untuk
mengetahui fungsi sastra dalam kehidupan
4. Untuk
mengetahui manfaat sastra
5. Untuk
mengetahui manfaat sastra dalam pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. HAKEKAT
SASTRA
Sastra
berasal dari bahasa sansakerta shastra yang
artinya adalah "tulisan yang mengandung intruksi" atau
"pedoman". Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan
macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab - kitab suci, surat - surat, undang - undang, dan sebagainya. Sastra
dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya
dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Dalam bahasa
Indonesia dikenal istilah “kesusastraan”. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (1988: 23)
kata susastra berasal dari bentuk su + sastra. Kata sastra dapat diartikan sebagai
alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran. Awalan su-
pada kata susastra berarti “baik, indah” sehingga susastra berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku
instruksi, atau pengajaran yang baik dan indah. Kata susastra merupakan ciptaan Jawa atau
Melayu karena kata susastra tidak terdapat dalam bahasa Sansekerta dan Jawa
Kuno.
Konfiks ke-an dalam bahasa Indonesia
menunjukkan pada “kumpulan” atau “hal yang berhubungan dengan”. Secara
etimologis istilah kesusastraan dapat
diartikan sebagai kumpulan atau hal yang berhubungan dengan alat untuk
mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran, yang baik dan indah.
Bagian “baik dan indah” dalam pengertian kesusastraan menunjuk pada isi yang
disampaikan (hal-hal yang baik; menyarankan pada hal yang baik) maupun menunjuk
pada alat untuk menyampaikan, yaitu bahasa (sesuatu disampaikan dengan bahasa
yang indah).
Banyak
batasan mengenai definisi sastra, antara lain:
1.
Sastra adalah seni
2.
Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang
mendalam
3.
Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa, sedang
yang dimaksud dengan pikiran adalah pandangan, ide-ide, perasaan, pemikiran,
dan semua kegiatan mental manusia
4.
Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimaterikan
(diwujudkan) dalam sebuah bentuk keindahan
5.
Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan
kemanusiaan yang mendalam dan kekuatan moral dengan sentuhan kesucian kebebasan
pandangan dan bentuk yang mempesona.
B.
DEFINISI SASTRA MENURUT PARA AHLI
1.
Sumarno dan Saini
Sastra
adalah ungkapan pribadi manusia berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan dalam suatu
bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat – alat bahasa.
2.
Mursal Esten
Sastra atau
kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai
manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium
dan mempunyai efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
3.
Ahmad Badrun
Kesusastraan
adalah kegiatan seni yang menggunakan bahasa dan garis simbol – simbol lain
sebagai alat yang bersifat imajinatif.
4.
Semi
Sastra
adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
5.
Panuti Sudjiman
Sastra
adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti
keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
6.
Sumardjo dan Sumaini
Definisi
sastra yaitu :
a.
Sastra adalah seni bahasa
b.
Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang
mendalam
c.
Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa
d.
Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimaterikan
dalam sebuah bentuk keindahan
e.
Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan
kemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan
pandangan dan bentuk yang mempesona.
7. Suyitno
Sastra
adalah sesuatu yang imajinatif, fiktif dan inventif juga harus melayani misi –
misi yang dapat dipertanggungjawabkan.
8.
Tarigan
Sastra
merupakan objek bagi pengarang dalam mengungkapkan gejolak emosinya, misalnya
perasaan sedih, kecewa, senang, dan lain sebagainya.
9.
Damono
Sastra
menampilkan gambaran kehidupan dan gambaran kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan
sosial.
C. FUNGSI
SASTRA
Fungsi
sastra harus sesuai dengan sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat.
Kesenangan yang tentunya berbeda dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya
seni lainnya. Kesenangan yang lebih tinggi, yaitu kontemplasi yang tidak
mencari keuntungan. Dan juga memberikan manfaat keseriusan. Keseriusan yang
menyenangkan, estetis dan keseriusan persepsi. Sehingga ini berarti karya
sastra tidak hanya memberikan hiburan kepada peminatnya tetapi juga tidak melupakan
keseriusan pembuatnya.
Selain
menampilkan unsur keindahan, hiburan dan keseriusan, karya sastra juga
cenderung membuktikan memiliki unsur pengetahuan. Contohnya puisi, keseriusan
puisi terletak pada segi pengetahuan yang disampaikannya. Jadi puisi dianggap
sejenis pengetahuan. Seperti yang dikatakan oleh filosof terkenal Aristoteles
bahwa puisi lebih filosofis dari sejarah karena sejarah berkaitan dengan
hal-hal yang telah terjadi, sedangkan puisi berkaitan dengan hal-hal yang bisa
terjadi, yaitu hal-hal yang umum dan yang mungkin.
Lain
lagi dengan novel. Para novelis dapat mengajarkan lebih banyak tentang
sifat-sifat manusia daripada psikolog. Karena novelis mampu mengungkapkan
kehidupan batin tokoh - tokoh pada novel yang ditulisnya. Sehingga ada yang
berpendapat bahwa novel - novel bisa dijadikan sumber bagi para psikolog atau
menjadi kasus sejarah yang dapat memberikan ilustrasi dan contoh. Bahkan bisa
dikatakan bahwa novelis menciptakan dunia yang mengandung nilai kebenaran dan
pengetahuan sistematis yang dapat dibuktikan.
Dalam kehidupan masyarakat sastra memilik beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi
rekreatif
Sastra
berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat karena mengandung unsur
keindahan.
2. Fungsi
didaktis
Sastra
memiliki fungsi pengajaran karena bersifat mendidik dan mengandung unsur
kebaikan dan kebenaran.
3. Fungsi
estetis
Sastra memiliki unsur dan nilai-nilai keindahan bagi
para pembacanya.
4. Fungsi
moralitas
Sastra
mengandung nilai-nilai moral yang menjelaskan tentang yang baik dan yang buruk
serta yang benar dan yang salah.
5. Fungsi religius
Sastra mampu
memberikan pesan-pesan religius untuk para pembacanya.
D. MANFAAT
SASTRA
Salah satu
manfaat sastra adalah untuk menyampaikan pesan emosi, maksudnya membebaskan
pembaca dan penulisnya dari tekanan emosi. Mengekspresikan emosi berarti
melepaskan diri dari emosi itu. Namun hal itu masih dipertanyakan karena banyak
novel yang ditulis atas dasar curahan emosi yang menekan penulisnya.
Horatius
mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih
jelas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui
berbagai kisah yang disajikan oleh pengarang mengenai kehidupan yang
ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran
terhadap kisah yang disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa atau emosi
pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh yang terdapat di dalam karya
sastra tersebut.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual
pembaca dari gagasan, pemikiran, cita - cita, serta kehidupan masyarakat
yang digambarkan dalam suatu karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam
karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke
generasi. Karya sastra dapat digunakan sebagai sarana penyampaian ajaran - ajaran
yang bermanfaat bagi pembacanya.
5.
Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang
digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
6.
Masih banyak manfaat sastra yang bagi satu pembaca
berbeda dengan pembaca lainnya. Sehingga beberapa pembaca yang menikmati buku
yang sama bisa jadi memperoleh pengalaman puitik yang berbeda.
E. MANFAAT
SATRA UNTUK PEMBELAJARAN
Menurut Lazar (2002: 15-19), beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari
pembelajaran sastra, antara lain adalah:
pembelajaran sastra, antara lain adalah:
1. Memberikan motivasi kepada siswa
Sastra dapat memberikan motivasi kepada siswa. Apabila materi
pembelajaran sastra dipilih secara cermat dan hati - hati, siswa akan merasakan bahwa apa yang mereka pelajari adalah sesuatu yang relevan dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam konteks ini, sastra mampu menunjukkan kepada siswa tema-tema yang kompleks tetapi segar dan menggambarkan penggunaan bahasa yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
pembelajaran sastra dipilih secara cermat dan hati - hati, siswa akan merasakan bahwa apa yang mereka pelajari adalah sesuatu yang relevan dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam konteks ini, sastra mampu menunjukkan kepada siswa tema-tema yang kompleks tetapi segar dan menggambarkan penggunaan bahasa yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
2. Memberi akses pada latar belakang budaya
Sastra merupakan akses latar belakang budaya. Sastra dapat
membantu
siswa memahami budaya masyarakat yang menjadi latar dalam teks sastra yang sedang dipelajari. Namun hal ini cukup rumit, mengingat dalam memahami hubungan antarbudaya, sastra tidak menyampaikannya dengan sederhana, karena beberapa karya sastra seperti novel, cerpen, atau puisi dapat diklaim sebagai dokumentasi yang murni dari budaya masyarakat. Sementara, kebenaran dalam sastra itu sesungguhnya tidaklah
mutlak.
siswa memahami budaya masyarakat yang menjadi latar dalam teks sastra yang sedang dipelajari. Namun hal ini cukup rumit, mengingat dalam memahami hubungan antarbudaya, sastra tidak menyampaikannya dengan sederhana, karena beberapa karya sastra seperti novel, cerpen, atau puisi dapat diklaim sebagai dokumentasi yang murni dari budaya masyarakat. Sementara, kebenaran dalam sastra itu sesungguhnya tidaklah
mutlak.
3. Memberi akses pada pemerolehan bahasa
Sastra merupakan akses pemerolehan bahasa. Sastra menyediakan
sebuah
cara yang tepat untuk pemerolehan bahasa, seperti menyediakan konteks yang bermakna dan mudah diingat dalam proses penginterpretasian bahasa baru. Melalui sastra, siswa dapat meningkatkan pemerolehan bahasanya, dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya, melakukan proses pembelajaran bahasa yang menyenangkan. Dalam hal ini berarti ada integrasi antara pembelajaran sastra dan bahasa, sehingga keduanya dapat
saling memberikan manfaat.
cara yang tepat untuk pemerolehan bahasa, seperti menyediakan konteks yang bermakna dan mudah diingat dalam proses penginterpretasian bahasa baru. Melalui sastra, siswa dapat meningkatkan pemerolehan bahasanya, dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya, melakukan proses pembelajaran bahasa yang menyenangkan. Dalam hal ini berarti ada integrasi antara pembelajaran sastra dan bahasa, sehingga keduanya dapat
saling memberikan manfaat.
4. Memperluas perhatian siswa terhadap bahasa
Sastra memperluas perhatian siswa terhadap variasi bahasa.
Dalam
konteks ini sebuah novel atau cerpen dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan berbagai tema dengan lebih mudah. Melalui kegiatannya dalam memahami makna sebuah teks sastra, siswa dapat melatih kepekaannya dalam menggunakan bahasa.
konteks ini sebuah novel atau cerpen dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan berbagai tema dengan lebih mudah. Melalui kegiatannya dalam memahami makna sebuah teks sastra, siswa dapat melatih kepekaannya dalam menggunakan bahasa.
5. Mengembangkan kemampuan
interpretatif siswa
Sastra mengembangkan kemampuan interpretatif siswa. Sastra
adalah
sumber yang bagus untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami makna dan membuat interpretasi. Sastra, dapat membuat pembacanya hanyut dalam asumsi teks ketika berusaha untuk memahami maknanya. Sastra menyediakan kesempatan yang baik kepada siswa untuk mendiskusikan, dan menginterpretasikan pendapat mereka sendiri berdasarkan fakta yang terdapat dalam teks. Bila siswa berinteraksi dengan berbagai macam ambiguitas dalam teks sastra, guru dapat membantu siswa mengembangkan keseluruhan kapasitasnya dalam memahami makna. Kemampuan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa ketika siswa harus membuat interpretasi berdasarkan fakta - fakta yang dinyatakan secara tidak langsung dalam kehidupan nyata.
sumber yang bagus untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami makna dan membuat interpretasi. Sastra, dapat membuat pembacanya hanyut dalam asumsi teks ketika berusaha untuk memahami maknanya. Sastra menyediakan kesempatan yang baik kepada siswa untuk mendiskusikan, dan menginterpretasikan pendapat mereka sendiri berdasarkan fakta yang terdapat dalam teks. Bila siswa berinteraksi dengan berbagai macam ambiguitas dalam teks sastra, guru dapat membantu siswa mengembangkan keseluruhan kapasitasnya dalam memahami makna. Kemampuan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa ketika siswa harus membuat interpretasi berdasarkan fakta - fakta yang dinyatakan secara tidak langsung dalam kehidupan nyata.
6. Mendidik siswa secara keseluruhan.
Sastra mendidik siswa secara keseluruhan. Sastra memiliki
berbagai
macam fungsi edukasi. Pembelajaran sastra di dalam kelas, dapat membantu siswa menstimulasikan imajinasi, mengembangkan kemampuan kritis dan meningkatkan perhatian emosionalnya. Apabila siswa diminta untuk memberikan respon secara personal terhadap teks sastra yang dibaca, siswa akan menjadi lebih percaya diri dalam
mengekspresikan ide mereka, dan mengekspresikan emosinya. Selain itu, siswa termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguasai teks sastra dan memahami bahasa, serta dalam menghubungkan teks sastra yang dibaca tersebut dengan nilai-nilai dan tradisi dari masyarakatnya.
macam fungsi edukasi. Pembelajaran sastra di dalam kelas, dapat membantu siswa menstimulasikan imajinasi, mengembangkan kemampuan kritis dan meningkatkan perhatian emosionalnya. Apabila siswa diminta untuk memberikan respon secara personal terhadap teks sastra yang dibaca, siswa akan menjadi lebih percaya diri dalam
mengekspresikan ide mereka, dan mengekspresikan emosinya. Selain itu, siswa termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguasai teks sastra dan memahami bahasa, serta dalam menghubungkan teks sastra yang dibaca tersebut dengan nilai-nilai dan tradisi dari masyarakatnya.
Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa sastra
memiliki fungsi yang penting
bagi kehidupan. Sejalan dengan itu, pembelajaran sastra dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk meningkatkan kepekaan
siswa terhadap nilai-nilai kehidupan dan kearifan dalam menghadapi lingkungan, realitas kehidupan, dan
sikap pendewasaan. Melalui pembelajaran
sastra, diharapkan siswa tumbuh menjadi manusia dewasa yang berbudaya, mandiri, sanggup mengekspresikan diri dengan pikiran
dan perasaannya dengan baik, berwawasan
luas, kritis, berkarakter, halus budi pekerti, dan santun.
Dari berbagai karakter yang dapat dibentuk melalui pembelajaran sastra,
diharapkan siswa mampu membentuk dirinya menjadi manusia yang seutuhnya, lengkap dengan keunikannya, sehingga dapat hidup di tengah-tengah masyarakat dengan terus berkarya demi mengisi kehidupan yang bermanfaat dan bermakna.
Dari berbagai karakter yang dapat dibentuk melalui pembelajaran sastra,
diharapkan siswa mampu membentuk dirinya menjadi manusia yang seutuhnya, lengkap dengan keunikannya, sehingga dapat hidup di tengah-tengah masyarakat dengan terus berkarya demi mengisi kehidupan yang bermanfaat dan bermakna.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sastra berasal dari bahasa
sansakerta shastra yang
artinya adalah "tulisan yang mengandung intruksi" atau
"pedoman". Jadi, pengertian
sastra adalah bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui
bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Fungsi sastra antara lain :
1. Fungsi
rekreatif
2. Fungsi
didaktis
3. Fungsi
estetis
4. Fungsi
moralitas
5. Fungsi
religius
Sedangkan
manfaat sastra adalah untuk menyampaikan pesan emosi, maksudnya
membebaskan pembaca dan penulisnya dari tekanan emosi.
Manfaat
sastra dalam pembelajaran :
1. Memberikan motivasi kepada siswa
2. Memberi akses pada latar belakang budaya
3. Memberi akses pada pemerolehan bahasa
4. Memperluas perhatian siswa terhadap bahasa
5. Mengembangkan kemampuan
interpretatif siswa
6. Mendidik siswa secara keseluruhan.
B.
SARAN
1.
Sastra sangat penting bagi
bangsa Indonesia, guna melestarikan budaya dan keterampilan berbahasa di
Indonesia. Oleh karena itu, sastra sangat penting untuk dipelajari
2.
Sastra sangat penting bagi
dunia pendidikan, maka setiap jenjang pendidikan harus ada pendidikan yang
berkaitan dengan sastra
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar